HaDi NuRhAdi
Jumat, 31 Mei 2013
Belajar menjadi suami yang baik
Belajar menjadi suami yang baik (Bahagian 1)
Posted by Mohd. Ikram on 7:20 PM // 2 comments
Kehidupan rumah tangga yang
penuh kemesraan dan kebahagiaan tentunya merupakan dambaan semua orang.
Kehidupan yang dipenuhi ketenteraman jasmani dan rohani, penuh dengan
keimanan dan kemesraan. Namun kenyataan yang terjadi… betapa banyak
orang yang kehilangan kebahagiaan ini…???, bahkan yang lebih
parah…betapa banyak kehidupan rumah tangga yang harus berakhir dengan
perpisahan dengan penuh kebencian…???. Kebahagiaan yang tadinya sangat
diharapkan akhirnya berakhir dengan permusuhan di antara dua sejoli…???
Sebagian rumah tangga bisa
berjalan tanpa perpisahan, namun….tidak ada aroma kemesraan…, tidak ada
kasih sayang…., tidak ada canda…., tidak ada tawa….???. Kehidupan yang
terasa kaku…..!!!
Bukankah rumah tangga adalah sarana yang sangat memungkinkan untuk meraih kebahagiaan di antara dua sejoli…???
Allah berfirman:
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجاً لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ (الروم : 21
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (QS. 30:21)
Namun yang menjadi pertanyaan kenapa sering didapati rumah tangga yang kosong dari kemesraan… yang ada hanyalah kekakuan…???
Yang lebih aneh lagi ternyata
terkadang didapati kondisi seperti ini pada dua pasang sejoli yang
dikenal berpegang dengan sunnah-sunnah Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam
…???
Tentunya sebab-sebab timbulnya
hal ini banyak, namun sebab utama yang biasanya terjadi adalah kedua
pasang sejoli atau salah satunya tidak menunaikan tugas-tugas rumah
tangganya dengan baik sesuai dengan syari’at Islam. Jika sang istri
benar-benar menjadi istri yang shalihah yang menjalankan tugas rumah
tangganya dengan baik, demikian juga sang suami benar-benar merupakan
suami yang sejati yang menunaikan tugasnya dengan baik maka tidak
diragukan lagi janji Allah bahwasanya kebahagiaan dan kemesraan akan
diperoleh dalam pernikahan.
Adapun tulisan yang ada
dihadapan para pembaca yang budiman terfokus pada bagaimana usaha untuk
bisa menjadi suami yang sejati…???. Suami yang didambakan setiap
wanita…, suami yang dimimpikan oleh setiap istri..???
Tentunya keberadaan suami yang
sejati yang menjalankan kewajiban-kewajibannya sebagai seorang suami
merupakan sebab utama kelanggengan romantisnya kehidupan rumah tangga.
Apalagi permasalahan perceraian berada di tangan seorang suami…!!
Namun yang sangat menyedihkan,
kita dapati sebagian suami memiliki sikap ingin menang sendiri…, dia
ingin istrinya menjadi istri yang sholehah yang mentaati semua
perkataannya…yang tidak pernah protes…yang memahami dan mengamalkan
sabda Nabi r
لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لِأَحَدٍ لَأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا
“Kalau seandainya aku (boleh) memerintahkan seseorang untuk sujud kepada seorang yang lain maka akan aku perintahkan seorang wanita untuk sujud kepada suaminya”. HR AT-Thirmidzi no 1159, Ibnu Majah no 1853 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani (Lihat As-Shahihah no 3366)
Sang suami ingin agar istrinya selalu berpenampilan menarik dihadapannya… dan masih banyak keinginan yang lainnya…
Namun di lain sisi dia sendiri
tidak memperhatikan penampilannya tatkala berhadapan dengan
istrinya…sama sekali tidak mau mengalah di hadapan
istrinya….sekakan-akan jika ia telah memberi nafkah kepada istrinya
berarti telah selesai tugasnya…!!!!, apakah demikian sosok Rasulullah
shallahu ‘alaihi wa sallam sebagai seorang suami teladan…???. Apakah
Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam yang sangat disibukkan dengan
urusan dakwah dan urusan negara melalaikan istri-istrinya..???.
Wahai para suami renungkanlah sabda dan nasihat Nabi kalian Muhammad shallahu ‘alaihi wa sallam, suami teladan umat ini…
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي
“Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik bagi istrinya dan aku adalah orang yang terbaik di antara kalian terhadap istriku” (HR At-Thirmidzi no 3895 dari hadits Aisyah dan Ibnu Majah no 1977 dari hadits Ibnu Abbas dan dishahihakan oleh Syaikh Al-Albani (lihat As-Shahihah no 285))
Beliau shallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda
أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا“Orang yang imannya paling sempurna diantara kaum mukminin adalah orang yang paling bagus akhlaknya di antara mereka, dan sebaik-baik kalian adalah yang terbaik akhlaknya terhadap istri-istrinya”. (HR At-Thirmidzi no 1162 dari hadits Abu Hurairah dan Ibnu Majah no 1987 dari hadits Abdullah bin ‘Amr, dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani (lihat As-Shahihah no 284))
Hadits yang sangat agung ini
banyak dilalaikan oleh para suami…padahal hadits ini dengan sangat jelas
menunjukkan bahwa menjadi seorang suami yang terbaik bagi istrinya
merupakan tanda baiknya seseorang???, tidak cuma sampai di sini, bahkan
merupakan tanda sempurnanya keimanan..???
Oleh karena itu Imam Malik
berkata, “Wajib bagi seorang suami berusaha untuk menjadikan dirinya
dicintai oleh istri-istrinya hingga ialah yang menjadi orang yang paling
mereka cintai” (Faidhul Qodiir III/496, Al-Munawi berkata, “Di kitab
Tadzkiroh Ibnu ‘Irooq, dari Imam Malik ia berkata….)
Berkata Syaikh Abdul Malik Romadhoni:
((Hadits ini adalah hadits yang
sangat agung, banyak orang lalai akan agungnya kandungan hadits ini.
Tatkala wanita adalah sosok yang lemah maka seorang lelaki diuji dengan
wanita, karena barangsiapa yang akhlaknya sombong dan keras maka akan
nampak akhlaknya tersebut tatkala ia menguasai orang lain. Dan
seburuk-buruk penguasaan adalah terhadap sosok yang lemah yang berada
dibawah kekuasaannya. Orang yang akhlaknya buruk dan rendah serta kurang
kasih sayangnya akan terungkap akhlaknya tatkala ia bermu’amalah dengan
orang-orang yang lemah. Bahkan sikap menguasai (semena-mena) terhadap
orang-orang yang lemah adalah (pada hakikatnya) merupakan sikap sosok
yang lemah (kepribadiannya). Kalau mereka memang kuat (kepribadiannya)
dalam akhlak mereka maka hati mereka tidak akan keras terhadap
orang-orang yang membutuhkan kasih sayang. Barangsiapa yang bisa
menguasai dirinya tatkala berhadapan (bermu’amalah) dengan mereka
(orang–orang yang lemah) maka akan nampaklah kemuliaannya. Oleh karena
itu Al-Mubarokfuri berkata dalam Tuhfatul Ahwadzi (IV/273) tatkala
menjelaskan lafal hadits yang kedua (di atas), “Karena mereka (para
wanita) merupakan tempat untuk meletakkan kasih sayang disebabkan
lemahnya mereka”…)) (Al-Mau’idzoh Al-Hasanah hal 75)
Sebagian orang bingung kenapa seorang yang baik terhadap istirinya maka ia merupakan orang yang terbaik???
Berkata As-Sindi, “Dan bisa jadi
orang yang disifati dengan sifat ini (baik terhadap istri) akan
mendapatkan taufiq (dari Allah) pada seluruh amalan sholeh hingga
jadilah ia terbaik secara mutlaq” (Sebagaimana dinukil oleh Syaikh Abdul
Malik Romadhoni dalam Al-Mau’idzoh Al-Hasanah hal 75)
Berkata Asy-Syaukani, “Sabda
Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam ((Sebaik-baik kalian adalah yang
terbaik bagi istri-istri mereka)) dan juga pada hadits yang lain
((Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap istrinya)), pada kedua
hadits ini ada peringatan bahwasanya orang yang tingkat kebaikannya
tertinggi dan yang paling berhak untuk disifati dengan kebaikan adalah
orang yang terbaik bagi istrinya. Karena istri adalah orang yang berhak
untuk mendapatkan perlakuan mulia, akhlak yang baik, perbuatan baik,
pemberian manfaat dan penolakan kemudhorotan. Jika seorang lelaki
bersikap demikian maka dia adalah orang yang terbaik, namun jika
keadaannya adalah sebaliknya maka dia telah berada di sisi yang lain
yaitu sisi keburukan.
Banyak orang yang terjatuh dalam
kesalahan ini, engkau melihat seorang pria jika bertemu dengan istrinya
maka ia adalah orang yang terburuk akhlaknya, paling pelit, dan yang
paling sedikit kebaikannya. Namun jika ia bertemu dengan orang lain
(selain istrinya) maka ia akan bersikap lemah lembut, berakhlak mulia,
hilang rasa pelitnya, dan banyak kebaikan yang dilakukannya. Tidak
diragukan lagi barangsiapa yang demikian kondisinya maka ia telah
terhalang dari taufiq (petunjuk) Allah dan telah menyimpang dari jalan
yang lurus. Kita memohon keselamatan kepada Allah.” (Nailul Author
VI/360)
Berkata Syaikh Abdul Malik,
((Betapa banyak kita dapati seseorang tatkala bertemu dengan sahabatnya
di tempat kerja maka ia akan bersifat mulia dan lembut, namun jika ia
kembali ke rumahnya maka jadilah orang yang pelit, keras, dan menakutkan
!!!, padahal orang yang paling berhak untuk ia lembuti dan ia baiki
adalah istrinya…hakikat seseorang lebih terungkap di rumahnya daripada
tatkala ia di luar rumah. Ini merupakan kaidah yang baku. Rahasia kaidah
ini adalah karena seseorang bisa menampak-nampakkan akhlak yang baik
tatkala ia di luar rumah dan ia bisa bersabar dalam menampakan akhlak
yang baik tersebut karena waktu pertemuannya dengan orang-orang di luar
rumahnya hanyalah sebentar. Ia bertemu dengan seseorang setengah jam,
dengan orang yang kedua selama satu jam, dan dengan orang yang ketiga
lebih cepat atau lebih lama, sehingga ia mampu sabar berhadapan dengan
mereka dengan menampak-nampakan akhlak yang baik dan sosok palsunya yang
bukan sosok aslinya sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian
pegawai…akan tetapi ia tidak mampu bertahan di atas kepribadian yang
bukan asli di rumahnya sepanjang hidupnya…
Akhlak asli seseorang bisa
diperiksa tatkala ia di rumahnya, di situlah akan tampak sikap kerasnya
dari sikap kelembutannya, terungkap sikap pelitnya dari sikap
kedermawanannya, terungkap sikapnya yang terburu-buru dari sikap
kesabarannya, bagaimanakah ia bermu’amalah dengan ibunya dan ayahnya??
Betapa banyak sikap durhaka di zaman ini..!!! …Maka kenalilah (hakikat)
dirimu di rumahmu !!, bagaimanakah kesabaranmu tatkala engkau menghadapi
anak-anakmu??, tatkala menghadapi istrimu??, bagaimana kesabaranmu
menjalankan tanggung jawab rumah tangga??. (Dan camkanlah bahwa) orang
yang tidak bisa mengatur rumah tangganya bagaimana ia bisa memimpin
umat??, inilah rahasia sabda Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam
“Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik bagi istrinya”…)) (Al-Mau’idzoh
Al-Hasanah hal 77-79)
Sabda Nabi shallahu ‘alaihi wa
sallam di atas bukanlah perkara yang aneh, karena seorang muslim
–siapapun juga orangnya- tidak akan bisa memperoleh sifat yang mulia di
tengah-tengah masyarakat kaum muslimin kecuali jika setelah mampu untuk
bermu’amalah dengan baik di keluarganya. Hal ini dikarenakan keluarga
merupakan bagian terkecil dalam masyarakat, jika ia mampu untuk
bermu’amalah dengan baik di keluarganya maka seakan-akan hal ini
merupakan persaksian baginya bahwa ia telah siap (ahli) untuk menjadi
bagian yang bermanfaat bagi masyarakat. (Al-Asaaliib An-Nabawiyah fi
mu’aalajah al-musykilah az-zaujiyah hal 17)
Berkata Syaikh Ibnu Utsaimin,
“Sikap engkau terhadap istrimu hendaknya sebagaimana harapan engkau akan
sikap suami putrimu sendiri. Maka sikap bagaimanakah yang kau harapkan
dari lelaki tersebut untuk menyikapi putrimu??, apakah engkau ridho jika
ia menyikapi putrimu dengan kasar dan kaku?. Jawabannya tentulah tidak.
Jika demikian maka janganlah engkau menyikapi putri orang lain dengan
sikap yang engkau tidak ridho jika diarahkan kepada putrimu sendiri. Ini
merupakah kaidah yang hendaknya diketahui setiap orang….” (Asy-Syarhul
Mumti’ XII/381)
Oleh karena itu penulis mencoba
untuk mengingatkan diri penulis pribadi dan juga kepada kaum muslimin
untuk berusaha menjadi orang yang terbaik bagi istri-istri mereka.
Bersambung ...
HADI NURHADi: Khutbah Jum'at Manusia Pengemban Amanat
HADI NURHADi: Khutbah Jum'at Manusia Pengemban Amanat: Manusia Pengemban Amanat السلام عليكم ورحمة الله و...
KEAJAIBAN SHOLAT FARDHU
KEAJAIBAN SHOLAT FARDHU
Diposkan oleh an putra on Senin, 11 Maret 2013Keajaiban Sholat 5 Waktu
Ada beberapa rahasia sekaligus keajaiban yang patut diketahui umat
Islam di balik perintah melaksanakan sholat 5 waktu yang bisa juga
disebut sholat fardhu. Hal ini telah diungkapkan salah seorang sahabat
Nabi, Ali bin Abi Talib r.a.
Dalam satu kesempatan sahabat Ali berkata, 'Sewaktu Rasulullah saw.
duduk bersama para sahabat Muhajirin dan Anshor, maka dengan tiba-tiba
datanglah satu rombongan orang-orang Yahudi lalu berkata, 'Ya Muhammad,
kami hendak bertanya kepada kamu kalimat-kalimat yang telah diberikan
oleh Allah kepada Nabi Musa a.s. yang tidak diberikan kecuali kepada
para Nabi utusan Allah atau malaikat muqarrab.'
Lalu Rasulullah saw bersabda, 'Silahkan bertanya.' Berkata orang
Yahudi,'Coba terangkan kepada kami tentang 5 waktu yang diwajibkan oleh
Allah atas umatmu.'
Sabda Rasulullah saw. "Shalat Dhuhur jika tergelincir matahari, maka
bertasbihlah segala sesuatu kepada Tuhan. Shalat Ashar itu ialah saat
ketika Nabi Adam a.s. memakan buah khuldi. Shalat Maghrib itu adalah
saat Allah menerima taubat Nabi Adam a.s. Maka setiap mukmin yang
bershalat Maghrib ikhlas dan kemudian dia berdo'a meminta sesuatu pada
Allah maka pasti Allah akan mengabulkan permintaannya. Shalat Isya' itu
ialah shalat yang dikerjakan oleh para Rasul sebelumku. Shalat Subuh
adalah sebelum terbit matahari. Ini karena apabila matahari terbit,
terbitnya di antara dua tanduk syaiton dan di situ sujudnya setiap orang
kafir.'
Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari Rasulullah saw, lalu
mereka berkata, 'Memang benar apa yang kamu katakan itu Muhammad.
Katakanlah kepada kami apakah pahala yang akan diperoleh oleh orang yang
shalat.'
Rasulullah saw. bersabda, 'Jagalah waktu-waktu shalat terutama
shalat yang pertengahan. Shalat Dhuhur, pada saat itu nyalanya neraka
jahanam. Orang-orang mukmin yang mengerjakan shalat pada ketika itu akan
diharamkan atasnya uap api neraka jahanam pada hari Kiamat nanti.'
Sabda Rasulullah saw. lagi, 'Manakala shalat Ashar, adalah saat
dimana Nabi Adam a.s. memakan buah khuldi. Ini sebagai pertanda atau
pengingat umat Islam untuk tidak melakukan hal yang dilarang Allah
seperti halnya Nabi Adam a.s. agar orang-orang mukmin yang mengerjakan
shalat Ashar akan diampunkan dosanya seperti bayi yang baru lahir.'
Selepas itu Rasulullah saw. membaca ayat yang bermaksud, 'Jaggalah
waktu-waktu shalat terutama sekali shalat yang pertengahan. Shalat
Maghrib itu adalah saat di mana taubat Nabi Adam a.s. diterima. Ini juga
sebagai pertanda bahwa apapun permohonan sungguh-sungguh (menyangkut
semua hajat) kepada Allah, akan mustajab. Karena saat di sekitar maghrib
itu adalah saat mustajabahnya permohonan. Seorang mukmin yang ikhlas
mengerjakan shalat Maghrib kemudian meminta sesuatu kepada Allah, maka
Allah akan perkenankan.'
Sabda Rasulullah saw. 'Shalat Isya' (atamah). Katakan kubur itu
adalah sangat gelap dan begitu juga pada hari Kiamat, maka seorang
mukmin yang berjalan dalam malam yang gelap untuk pergi menunaikan
shalat isya' berjamaah, Allah SWT haramkan dirinya daripada terkena
nyala api neraka dan diberikan kepadanya cahaya untuk menyeberangi
Titian Sirath yang di atas neraka.'
Sabda Rasulullah saw. seterusnya, 'Shalat Subuh pula, seseorrang
mukmin yang mengerjakan shalat Subuh selama 40 hari secara berjamaah,
diberikan kepadanya oleh Allah SWT dua kebebasan yaitu: Dibebaskan
daripada api neraka serta dibebaskannya dari sifat munafik (nifaq).
Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan rasulullah saw, maka
mereka berkata, 'Memang benarlah apa yang kamu katakan itu wahai
Muhammad. Kini katakan pula kepada kami semua, kenapa Allah SWT
mewajibkan puasa 30 hari atas umatmu?'
Sabda Rasulullah saw, 'Ketika nabi Adam memakan buah pohon khuldi
yang dilarang, lalu makanan itu tersangkut dalam perut Nabi Adam a.s.
selama 30 hari. Kemudian Allah SWT mewajibbkan atas keturunan Adam a.s.
berlapar selama 30 hari. Sementara diizinkan makan di waktu malam itu
adalah sebagai karunia Allah SWT kepada makhluk-Nya.'
Kata orang yahudi lagi, 'Wahai Muhammad, memang benarlah apa yang
kamu katakan itu. Kini terangkan kepada kami mengenai ganjaran pahala
yang diperoleh dari berpuasa itu.'
Sabda Rasulullah saw, 'seorang hamba yang berpuasa dalam bulan
ramadhan dengan ikhlas kepada Allah SWT , dia akan diberikan Allah SWT 7
perkara:
- Akan dicairkan daging haram yang tumbuh dari badannya (daging yang tumbuh dari makanan yang haram).
- Rahmat Allah SWT senantiasa dekat dengannya.
- Diberi oleh Allah SWT sebaik-baik amal.
- Dijauhkan dari merasa lapar dan dahaga.
- Diringankan baginya siksa kubur (siksa yang amat mengerikan).
- Diberikan cahaya oleh Allah SWT pada hari Kiamat untuk menyeberang Titian Sirath.
- Allah SWT akan memberinya kemudahan di surga.
Kata orang Yahudi, 'Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Katakan kepada kami kelebihanmu di antara semua para nabi.'
Sabda Rasululah saw. 'Seorang nabi menggunakan do'a mustajabnya untuk membinasakan umatnya, tetapi aku tetap menyimpan do'aku ( untuk aku gunakan memberi syafaat kepada umat saya di hari kiamat).'
Kata orang Yahudi, 'Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Kini kami mengakui dengan ucapan Asyhadu Alla Illaaha Illallah, wa annaka Rasulullah ( kami percaya bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan engkau utusan Allah ).'
Sedikit peringatan untuk kita semua: "Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berilah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS. Al Baqarah : 155)
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya." (QS. Al Baqarah: 286)
Sabda Rasululah saw. 'Seorang nabi menggunakan do'a mustajabnya untuk membinasakan umatnya, tetapi aku tetap menyimpan do'aku ( untuk aku gunakan memberi syafaat kepada umat saya di hari kiamat).'
Kata orang Yahudi, 'Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Kini kami mengakui dengan ucapan Asyhadu Alla Illaaha Illallah, wa annaka Rasulullah ( kami percaya bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan engkau utusan Allah ).'
Sedikit peringatan untuk kita semua: "Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berilah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS. Al Baqarah : 155)
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya." (QS. Al Baqarah: 286)
Blog Cantik: CARA MUDAH MEMBUAT GAMBAR BERPUTAR DENGAN PHOTOSCA...
Blog Cantik: CARA MUDAH MEMBUAT GAMBAR BERPUTAR DENGAN PHOTOSCA...: Ada lebih dari 1000 macam trik yang dapat kamu gunakan untuk membuat Animasi Gif di Photoscape. Akan lebih terasa berbeda, ...
Kamis, 30 Mei 2013
Jumat Berkah
Jum'at...telah
Allah janjikan penuh keberkahan pada harimu...membawa cahaya matahari
yang penuh berkah yang membias hingga permukaan langit dan bumi.
Rasulullah Sallallahu 'alaihi wassalam bersabda, “Sebaik-baik hari yang
terbit padanya matahari ialah hari Jum'at. Pada hari Jum'at, dijadikan
Adam...
as. Pada hari jum'at pula Adam as. dimasukkan ke dalam surga,
diturunkan ke bumi, diterima taubatnya, adam as. meninggal dan pada hari
Jum'at itu berdirinya qiamat. Adalah hari Jum'at itu pada sisi Allah
SWT merupakan hari keutamaan. Begitulah hari Jum'at dinamakan oleh para
malaikat di langit, yaitu: hari memandang ke Allah Ta’ala dalam di
surga"
diriwayatkan oleh Anas ra. Rasulullah Sallallahu 'alaihi wassalam
bersabda, ” Datang kepadaku Jibril as. dan pada tangannya terdapat
sebuah cermin putih, seraya berkata, ‘Inilah Jum'at, yang diwajibkan
atasmu oleh Tuhanmu untuk menjadikannya hari raya bagimu dan umat
sesudahmu.’ Lalu aku bertanya,”Terdapat apakah di dalamnya bagi kami?”
Jibrilpun menjawab,“Kalian mempunyai waktu yang diutamakan. Barangsiapa
berdoa' padanya kebajikan, niscaya Allah menganugrahi kebajikan
padanya, atau jika dia tidak memperoleh kebahagiaan, niscaya
kebahagiaan itu diberikan bahkan yang lebih besar. Atau jika ia
berlindung dari kejahatan, niscaya Allah akan melindungi dengan
perlindungan yang lebih besar daripada kejahatan tersebut.Hari Jum'at
adalah sayyidul ayyam(penghulu segala hari), jika Kita bermohon pada
Allah di hari itu, niscaya di akhirat akan menjadi hari kelebihan”
Lalu aku bertanya, “Mengapa demikian?”
Jibril as. menjawab,“Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla telah menjadikan
dalam surga sebuah lembah yang luas dari kesturi putih. Maka apabila
datang hari Jum'at, niscaya turunlah Dia dari surga yang tinggi di atas
Kursy-Nya. Lalu jelaslah Dia kepada bagi mereka, sehingga para
penghuni surga memandang kepada Wajah-Nya"
Jum'at..disetiap hadirmu, keberkahanmu telah memberikanku semangat dan
keyakinan untuk menjemput rejeki Allah dan menjadikannya ibadah hanya
karena Allah
"Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi
dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung" (Al Jumu'ah 10)
Ya Rabb..betapa banyak nikmat dan karuniaMu yang telah Engkau limpahkan
kepadaku dari jum'at ke jum'at namun betapa sedikitnya aku mengingat
Engkau dari jum'at ke jum'at itu dalam diamku, bicaraku, dudukku,
berdiriku, tidurku dan dalam segala gerakku, betapa sedikitnya rasa
syukurku atas semua nikmat yang limpahannya tidak terbatas itu.
Rasulullah Sallallahu 'alaihi wassalam bersabda "Demi Tuhan yang diriku
berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya seseorang telah datang pada
hari kiamat dengan amal-amal saleh yang bila diletakkan di atas gunung
maka ia akan memberatinya. Lalu bangkitlah salah satu nikmat dari
nikmat-nikmat Allah, maka nikmat itu hampir saja menghabiskan semua
amal saleh orang tadi, kalau saja Allah tidak mengaruniakan kepadanya
rahmat-Nya"(HR. al-Mundziry)
Ya Rabb..di hari Jum'at yang penuh berkah ini aku berdo'a memohon
kepadaMu, Ampunkanlah segala dosaku, kesalahanku, kekuranganku dan
kelemahanku, masukkanlah aku ke dalam golongan hambaMu yang soleh,
masukkanlah aku ke dalam golongan hambaMu yang berserah diri sepenuhnya
kepadaMu dan rahmatilah aku agar masuk ke dalam surga firdausMu.
Rabbanaa aatinaa min ladunka rahmatan wahayyik lanaa min amrinaa rasyadaan
Allahumma Ya Mujibad da'awat Allahumma Amiin Ya Robbal'alamiin...
* Jika dirasa bermanfaat dipersilahkan untuk tag, copas atau share
langsung...Jazakumullah khairan katsiro wa barakallahu fiikum...^_^
ari Jumat merupakan hari raya tiap pekan
1. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِينَ، إِنَّ هَذَا يَوْمٌ جَعَلَهُ اللَّهُ لَكُمْ عِيدًا، فَاغْتَسِلُوا، وَعَلَيْكُمْ بِالسِّوَاكِ
“Wahai
kaum muslimin, sesungguhnya saat ini adalah hari yang dijadikan oleh
Allah sebagai hari raya untuk kalian. Karena itu, mandilah dan kalian
harus menggosok gigi.” (H.r. Tabrani dalam Mu’jam Ash-Shaghir, dan dinilai sahih oleh Al-Albani)2. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ
يَوْمَ الْجُمْعَة يَوْمُ عِيدٍ ، فَلَا تَجْعَلُوا يَوْم عِيدكُمْ يَوْم
صِيَامكُمْ , إِلَّا أَنْ تَصُومُوا قَبْله أَوْ بَعْده
“Sesungguhnya,
hari Jumat adalah hari raya. Karena itu, janganlah kalian jadikan hari
raya kalian ini sebagai hari untuk berpuasa, kecuali jika kalian
berpuasa sebelum atau sesudah hari Jumat.” (H.r. Ahmad dan Hakim; dinilai sahih oleh Syu’aib Al-Arnauth)Hari Jumat merupakan “yaumul mazid” (hari tambahan) bagi penduduk surga
Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu; bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أتاني
جبريل وفي يده كالمرآة البيضاء فيها كالنكتة السوداء فقلت يا جبريل ما هذه
قال الجمعة قال قلت وما الجمعة قال لكم فيها خير قال قلت وما لنا فيها قال
يكون عيدا لك ولقومك من بعدك ويكون اليهود والنصارى تبعا لك قال قلت وما
لنا فيها قال لكم فيها ساعة لا يوافقها عبد مسلم يسأل الله فيها شيئا من
الدنيا والآخرة هو له قسم إلا أعطاه إياه أو ليس بقسم إلا ادخر له عنده ما
هو أفضل منه أو يتعوذ به من شر هو عليه مكتوب إلا صرف عنه من البلاء ما هو
أعظم منه قال قلت له وما هذه النكتة فيها قال هي الساعة هي تقوم يوم الجمعة
وهو عندنا سيد الأيام ونحن ندعوه يوم القيامة ويوم المزيد قال قلت مم ذاك
قال لأن ربك تبارك وتعالى اتخذ في الجنة واديا من مسك أبيض فإذا كان يوم
الجمعة هبط من عليين على كرسيه تبارك وتعالى ثم حف الكرسي بمنابر من ذهب
مكللة بالجواهر ثم يجيء النبيون حتى يجلسوا عليها وينزل أهل الغرف حتى
يجلسوا على ذلك الكثيب ثم يتجلى لهم ربك تبارك وتعالى ثم يقول سلوني أعطكم
قال فيسألونه الرضى فيقول رضائي أحلكم داري وأنيلكم كراسي فسلوني أعطكم قال
فيسألونه قال فيشهدهم أنه قد رضي عنهم قال فيفتح لهم ما لم تر عين ولم
تسمع أذن ولا يخطر على قلب بشر قال وذلكم مقدار انصرافكم من يوم الجمعة ….
قال فليسوا إلى شيء أحوج منهم إلى يوم الجمعة ليزدادوا إلي ربهم نظرا
وليزدادوا منه كرامة
Jibril pernah mendatangiku, dan di
tangannya ada sesuatu seperti kaca putih. Di dalam kaca itu, ada titik
hitam. Aku pun bertanya, “Wahai Jibril, ini apa?” Beliau menjawab, “Ini
hari Jumat.” Saya bertanya lagi, “Apa maksudnya hari Jumat?” Jibril
mengatakan, “Kalian mendapatkan kebaikan di dalamnya.” Saya bertanya,
“Apa yang kami peroleh di hari Jumat?” Beliau menjawab, “Hari jumat
menjadi hari raya bagimu dan bagi kaummu setelahmu. Sementara, orang
Yahudi dan Nasrani mengikutimu (hari raya Sabtu–Ahad).” Aku bertanya,
“Apa lagi yang kami peroleh di hari Jumat?” Beliau menjawab, “Di
dalamnya, ada satu kesempatan waktu; jika ada seorang hamba muslim
berdoa bertepatan dengan waktu tersebut, untuk urusan dunia serta
akhiratnya, dan itu menjadi jatahnya di dunia, maka pasti Allah kabulkan
doanya. Jika itu bukan jatahnya maka Allah simpan untuknya dengan wujud
yang lebih baik dari perkara yang dia minta, atau dia dilindungi dan
dihindarkan dari keburukan yang ditakdirkan untuk menimpanya, yang
nilainya lebih besar dibandingkan doanya.” Aku bertanya lagi, “Apa titik
hitam ini?” Jibril menjawab, “Ini adalah kiamat, yang akan terjadi di
hari Jumat. Hari ini merupakan pemimpin hari yang lain menurut kami.
Kami menyebutnya sebagai “yaumul mazid”, hari tambahan pada
hari kiamat.” Aku bertanya, “Apa sebabnya?” Jibril menjawab, “Karena
Rabbmu, Allah, menjadikan satu lembah dari minyak wangi putih. Apabila
hari Jumat datang, Dia Dzat yang Mahasuci turun dari illiyin di
atas kursi-Nya. Kemudian, kursi itu dikelilingi emas yang dihiasi
dengan berbagai perhiasan. KTerlarangnya puasa jika dilakukan pada hari Jumat saja
Tidak diperbolehkan bagi seorang muslim untuk melakukan puasa di hari Jumat saja, padahal saat hari Kamis, dia tidak berpuasa, dan di hari Sabtu, dia juga tidak puasa.
1. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, beliau mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَصُومَنَّ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ ، إِلاَّ يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ بَعْدَهُ
“Janganlah kalian berpuasa pada hari Jumat, kecuali jika telah berpuasa sehari sebelumnya atau akan puasa sehari setelahnya.” (H.r. Bukhari dan Muslim)2. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu; beliau mengatakan,
نهى رسول الله صلى الله عليه و سلم أن يفرد يوم الجمعة بصوم
“Rasulallah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang menyendirikan hari Jumat untuk berpuasa.” (H.r. Ahmad; sanadnya dinilai sahih oleh Syu’aib Al-Arnauth)3. Dari Junadah Al-Azdi; beliau mengatakan,
دخلت
على رسول الله صلى الله عليه و سلم في سبعة نفر من الأزد أنا ثامنهم يوم
الجمعة ونحن صيام فدعانا رسول الله صلى الله عليه و سلم إلى طعام بين يديه
فقلنا انا صيام قال هل صمتم أمس قلنا لا قال فهل تصومون غدا قلنا لا قال
فافطروا ثم خرج إلى الجمعة فلما جلس على المنبر دعا بإناء من ماء فشربه
والناس ينظرون إليه ليعلمهم أنه لا يصوم يوم الجمعة
“Saya
menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari Jumat bersama
tujuh orang dari suku Azd, dan saya adalah orang kedelapan. Saat itu,
kami sedang berpuasa. Kemudian, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengundang kami untuk makan di depannya. Kami pun mengatakan, ‘Saya
sedang puasa.’ Beliau bertanya, ‘Apakah kemarin kalian puasa?’ Kami
menjawab, ‘Tidak.’ Beliau bertanya lagi, ‘Apakah besok kalian akan
berpuasa?’ Kami menjawab, ‘Tidak.’ Kemudian beliau bersabda,
‘Berbukalah!’ Lalu beliau berangkat shalat Jumat. Ketika beliau di atas
mimbar, beliau minta dibawakan air, kemudian beliau minum dan
orang-orang melihatnya, untuk mengajari mereka bahwa beliau tidak
berpuasa di hari Jumat.” (H.r. Ibnu Abi Syaibah; dinilai sahih oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar)4. Dari Ummul Mukminin, Juwairiyah binti Al-Harits radhiallahu ‘anha; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menemuinya di hari Jumat, sementara dia sedang berpuasa. Beliau bertanya, “Apakah kemarin kamu puasa?” Dia menjawab, “Tidak.” Beliau bertanya lagi, “Apakah besok kamu mau puasa?” Beliau menjawab, “Tidak.” Beliau bersabda, “Berbukalah!” (H.r. Bukhari, Abu Daud, dan Ibnu Abi Syaibah)
5. Dari Laila, istri Basyir radhiallahu ‘anhuma; beliau mengatakan, “Sesungguhnya, Basyir bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Bolehkah saya berpuasa di hari Jumat dan tidak berbicara dengan seorang pun di hari itu?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
لا تصم يوم الجمعة الا في أيام هو أحدها أو في شهر وأما أن لا تكلم أحدا فلعمرى لأن تكلم بمعروف وتنهى عن منكر خير من ان تسكت
‘Janganlah
kamu berpuasa di hari Jumat, kecuali jika kamu berpuasa beberapa hari
–salah satunya adalah hari Jumat– atau puasa sebulan. Adapun tentang
dirimu yang tidak ingin berbicara dengan seorang pun maka sungguh engkau
berbicara yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran itu lebih baik daripada
engkau diam.” (H.r. Ahmad, Thabrani dalam Mu’jam Al-Kabir, dan Baihaqi; dinilai sahih oleh Al-Albani)Tidak boleh mengkhususkan hari Jumat untuk shalat malam
Sebagian orang beranggapan bahwa kita dianjurkan untuk memperbanyak shalat tahajud di malam Jumat karena malam ini memiliki keutamaan yang banyak. Anggapan ini adalah anggapan yang salah karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kita untuk mengkhususkan malam Jumat untuk ibadah.
1. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لا تختصوا ليلة الجمعة بقيام من بين الليالي ولا تخصوا يوم الجمعة بصيام من بين الأيام إلا أن يكون في صوم يصومه أحدكم
“Janganlah
kalian mengkhususkan malam Jumat untuk tahajud dan meninggalkannya di
malam yang lain. Jangan pula mengkhususkan siang harinya untuk berpuasa,
kecuali dalam rangkaian puasa kalian.” (H.r. Muslim)2. Dari Muhammad bin Sirrin; beliau mengatakan,
Dahulu, Abu Darda’ menghidupkan malam Jumat dengan ibadah, dan beliau berpuasa di siang harinya. Suatu ketika, datanglah Salman –dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mempersaudarakan keduanya– kemudian beliau tidur di rumahnya. Salman pun memperhatikan Abu Darda’ dan tidak membiarkannya, sampai Abu Darda’ tidur dan tidak berpuasa. Maka datanglah Abu Darda’ menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan perjumpaannya dengan Salman. Kemudian, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai Uwaimir (nama asli Abu Darda’), Salman lebih tahu daripada kamu. Janganlah mengkhususkan malam Jumat untuk shalat dan siang harinya untuk puasa.” (H.r. Abdurrazaq dalam Al-Mushannaf)
Anjuran untuk membaca surat khusus ketika shalat subuh di hari Jumat
Dianjurkan bagi orang yang melaksanakan shalat subuh di hari Jumat untuk membaca surat As-Sajdah di rekaat pertama dan surat Al-Insan di rekaat kedua.
- Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika shalat subuh di hari Jumat, membaca “alif-lam-mim, as-sajdah” (surat As-Sajdah) dan “hal ata ‘alal insani …” (surat Al-Insan). Sementara, pada shalat Jumat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca surat Al-Jumu’ah dan surat Al-Munafiqun. (H.r. Muslim dan Abu Daud)
- Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu; beliau mengatakan, “Dahulu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika shalat subuh di hari Jumat, membaca ‘alif-lam-mim … tanzil, as-sajdah‘ (surat As-Sajdah) dan ‘hal ata ‘alal insani‘ (surat Al-Insan).” (H.r. Bukhari dan Muslim)
Di hari Jumat, Allah mengutus beberapa malaikat untuk berjaga di pintu masjid, mencatat setiap orang yang datang jumatan sebelum khatib naik mimbar.
1. Dari Abu Said Al-Khudri radhiallahu ‘anhu; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إذا
كان يوم الجمعة قعدت الملائكة على أبواب المسجد فيكتبون الناس من جاء من
الناس على منازلهم فرجل قدم جزورا ورجل قدم بقرة ورجل قدم شاة ورجل قدم
دجاجة ورجل قدم عصفورا ورجل قدم بيضة قال فإذا أذن المؤذن وجلس الإمام على
المنبر طويت الصحف ودخلوا المسجد يستمعون الذكر
“Apabila
hari Jumat datang, para malaikat duduk di depan pintu masjid-masjid.
Mereka mencatat setiap orang yang datang sesuai dengan waktu kedatangan
mereka. Ada orang yang seperti berkurban unta, ada yang seperti
berkurban sapi, ada yang seperti berkurban kambing, ada yang seperti
berkurban ayam, ada yang seperti berkurban burung, dan ada yang seperti
berkurban telur. Ketika muazin melakukan azan dan imam sudah duduk di
mimbar maka buku catatan ditutup dan mereka masuk masjid, mendengarkan
khotbah.” (H.r. Ahmad; sanadnya dinilai hasan oleh Syu’aib Al-Arnauth)2. Dari Abu Umamah radhiallahu ‘anhu; beliau mengatakan,
إذا
كان يوم الجمعة قامت الملائكة بأبواب المسجد فيكتبون الناس على منازلهم
الاول فإن تأخر رجل منهم عن منزله دعت له الملائكة يقولون اللهم إن كان
مريضا فاشفه اللهم إن كانت له حاجة فاقض له حاجته فلا يزالون كذلك حتى إذا
خرج الامام طويت الصحف ثم ختمت فمن جاء بعد نزول الامام فقد أدرك الصلاة
ولم يدرك الجمعة
“Apabila hari Jumat datang, malaikat
berjaga di pintu-pintu masjid. Mereka mencatat setiap orang yang datang
sesuai tingkat kedatangannya. Apabila ada orang yang telat datang maka
malaikat ini berdoa untuknya. Mereka memanjatkan doa, ‘Ya Allah, jika
dia sakit maka sembuhkanlah dia, dan jika dia punya kepentingan maka
selesaikanlah kebutuhannya.’ Mereka terus melakukan hal itu, sampai imam
datang. Ketika imam datang, buku catatan ditutup kemudian distempel.
Barang siapa yang datang setelah imam turun maka dia hanya mendapatkan
shalat dan tidak mendapatkan jumatan.”Keterangan:
Sanad hadis ini hasan. Hanya saja, statusnya mauquf sampai Abu Umamah. Artinya, ini adalah perkataan Abu Umamah radhiallahu ‘anhu.
Di hari jumat terdapat satu waktu yang mustajab
1. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyinggung hari Jumat, kemudian beliau bersabda,
فيه ساعة لا يوافقها عبد مسلم وهو قائم يصلي يسأل الله تعالى شيئا إلا أعطاه إياه
“Di
hari Jumat, ada satu waktu, apabila ada seorang muslim melakukan shalat
dan dia memohon sesuatu kepada Allah, pasti Allah beri.” Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam berisyarat dengan tangannya untuk
menunjukkan bahwa waktu itu hanya sebentar. (H.r. Bukhari dan Muslim)2. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خير
يوم طلعت فيه الشمس يوم الجمعة فيه خلق آدم وفيه تقوم الساعة وفيه ساعة لا
يسأل الله عز و جل فيها عبد يصلى خير الا أعطاه الله وقللها وقال بيده
هكذا انها قليلة
“Hari terbaik saat matahari terbit
adalah hari Jumat. Di hari ini, Adam diciptakan; di hari ini pula,
kiamat terjadi; di hari Jumat terdapat satu waktu, apabila ada seorang
hamba yang shalat, memohon kepada Allah di waktu itu, maka Allah akan
memberikan pintanya.” (H.r. Abu Daud Ath-Thayalisi; statusnya hasan lighairihi)3. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إن في الجمعة ساعة لا يوافقها مسلم وهو في صلاة يسأل الله خيرا الا آتاه إياه قال وقللها
“Sesungguhnya,
di hari Jumat, ada satu waktu; tidaklah seorang muslim yang shalat, dia
memohon kebaikan kepada Allah, dan bertepatan dengan waktu tersebut,
kecuali Allah pasti akan mengabulkannya.” (H.r. Ahmad; statusnya sahih)Anjuran memperbanyak salawat di hari Jumat
1. Dari Aus bin Aus radhiallahu ‘anhu; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من
أفضل أيامكم يوم الجمعة فيه خلق آدم وفيه قبض وفيه النفخة وفيه الصعقة
فاكثروا على من الصلاة فيه فان صلاتكم معروضة على فقالوا يا رسول الله وكيف
تعرض عليك صلاتنا وقد أرمت يعنى وقد بليت قال إن الله عز و جل حرم على
الأرض أن تأكل أجساد الأنبياء صلوات الله عليهم
“Di
antara hari kalian yang paling utama adalah hari Jumat. Di hari itu,
Adam diciptakan; di hari itu, Adam meninggal; di hari itu, tiupan
sangkakala pertama dilaksanakan; di hari itu pula, tiupan kedua
dilakukan. Oleh sebab itu, perbanyaklah membaca salawat untukku di hari
Jumat karena salawat kalian ditunjukkan kepadaku.” Para sahabat
bertanya, “Bagaimana salawat itu ditunjukkan kepada Anda padahal Anda
telah menjadi tanah (mati)?” Beliau bersabda, “Sesungguhnya, Allah
mengharamkan bumi untuk memakan jasad para nabi –shallallahu ‘alahim
ajma’in–.” (H.r. Ahmad; sanadnya dinilai sahih oleh Syu’aib Al-Arnauth)2. Dari Abu Umamah radhiallahu ‘anhu; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَكْثِرُوا
عَلَيَّ مِنَ الصَّلاةِ فِي كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ , فَإِنَّ صَلاةَ
أُمَّتِي تُعْرَضُ عَلَيَّ فِي كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ , فَمَنْ كَانَ
أَكْثَرَهُمْ عَلَيَّ صَلاةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّي مَنْزِلَةً
“Perbanyaklah
membaca salawat untukku setiap hari Jumat, karena salawat umatku
ditunjukkan kepadaku setiap hari Jumat. Siapa saja yang paling banyak
salawatnya untukku maka dia adalah orang yang paling dekat kedudukannya
denganku.”Keterangan:
Status hadis ini diperselisihkan oleh para ulama ahli hadis. Ada yang menilainya kuat dan ada yang menilainya dhaif. Di antara ulama yang menilainya dhaif adalah Imam Adz-Dzahabi dan Syekh Nashiruddin Al-Albani. Adapun ulama yang menerima hadis ini di antaranya adalah As-Suyuti. Hadis ini juga disebutkan oleh Al-Mundziri dalam At-Targhib; beliau mengatakan, “Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dengan sanad hasan.”
Kiamat terjadi di hari Jumat
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خير يوم طلعت عليه الشمس يوم الجمعة فيه خلق آدم وفيه أدخل الجنة وفيه أخرج منها ولا تقوم الساعة إلا في يوم الجمعة
“Hari
terbaik saat matahari terbit adalah hari Jumat. Di hari itu, Adam
diciptakan; di hari itu, Adam dimasukkan ke surga; di hari itu pula,
Adam dikeluarkan dari surga; dan kiamat tidak akan terjadi kecuali di
hari Jumat.” (H.r. Muslim, Ahmad, dan Turmudzi)Orang yang meninggal di hari Jumat akan dilindungi dari fitnah (ujian) alam kubur
Dari Abdullah bin Amr radhiallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ما من مسلم يموت يوم الجمعة أو ليلة الجمعة الا وقاه الله فتنة القبر
“Tidaklah
seorang muslim yang meninggal di hari Jumat atau malam Jumat, kecuali
Allah akan lindungi dirinya dari fitnah (ujian) alam kubur.” (H.r. Ahmad; dinilai sahih oleh Ahmad Syakir serta Al-Albani)Anjuran membaca surat Al-Kahfi pada malam atau siang hari Jumat
1. Dari Abu Said Al-Khudri radhiallahu ‘anhu; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ
“Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jumat, dia akan disinari cahaya antara dirinya dan Ka’bah.” (H.r. Ad-Darimi; Syekh Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini sahih)2. Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
“Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, dia akan disinari cahaya di antara dua Jumat.” (H.r. An-Nasa’i dan Baihaqi; Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini sahih)
Langganan:
Postingan (Atom)